Jumat, 11 Desember 2009

keLanjutan hidup..

gxtau ni mo nuLis paan.. bgg gw..

whhhhhuuuuuuuuusshhhhhhhh.

pngen jd rajin tp suLit bgt euy mo muLainaaa..
kpn gw ni insaff..??!!mLs bgtt..

jika mnengok Lebih dekat..dia motivator kuuU!!!
Ibu penerang kuu...!! bapak modeL yg kuu jdiin percontohan..!!mgkn kLo dbandingin suLit buat bs jd spt beLiau.. :(  seddiih..tp gw pngen jd kbanggan mereka. pngen bapak tersenyum akn gw....tp apaa yg dah gw usahain? nothing spertinya.. 0 besar bs dbLg. gw pngen ikut remidi..gw pngen mmperbaiki ni smuaa..

pngen bLjr bih giat..pnykit maLes ini yg hrs gw buang jau2!!!!!
 astaghfiruLLahaLaaziim..

what a heLLLLL!! wissh aLL da bezzzt but you're not sure nad to get it out !!!!!!!!!!!!!
I know what shouLd I do..but to start it is so difficuLt,,, giVe me yours Rabb!

huaaaahhhh.

kLo inget pagi ituu..jam6 mgkn. pngmuman pnerimaan SMA d bandarLmpung.
ayuk sepupu ku mneLpon kamii dan bLg 'yaya diterima d sma3..dpt urutan ke dua ya!'
senangnyaa aku pd saat itu..LaLu ku menaiki tangga ke atas rumah paman ku dsana..dan berkata 'pak, aku ktrima d sma3.. :)' ^^ dan dg bangga ku mnambahkn 'urutan ke dua pak kt ayuk..' beLiau tersenyum bangga dan berjaLan mengarah ku LaLu mengecup kening ku..'bpk seneng..km jgn buat maLu keLuarga y! bLjr yg bnr!'

tenang...bgt rasaanya..wLpn hanya dpt mmbuat beLiau sperti itu..tp tak jarang aku jg prnah mngecewakannya.., :(
ingin sekaLi menguLangi haL sperti ituu..

akankah....suatu hr nanti aku merasakannya kembaLi??wLau hnya ddLm mimpi kuu..aku sgt menginginkannya.......sekaLi Lg saja..... :( memberikan sedikit rasa bangga untuk bapak dan ibu kuu tersayang..

apapun haL ituu..aku ingin sekaLi mmbuat mereka tersenyum bangga Lg kpd kuu..

rinduu akn peLukan bpk ibu kuu.. huhuu :( 

berikan ktenangan dan kbahagiaan bapak di sisi mu y Rabb..!!
jgn kau jadikan sakit dan tergores nya hatii kedua orgtua ku..jika mmg harus,,berikan sakit itu kpd ku y Rabb jgn mereka berdua..!

Senin, 23 November 2009

5th anniversary..kuu

dear Lan..

mkasi yah wat hari yg indah kmrn 22 nov'09..nda sneng bgtt.. :)
nda sLaLu berharap cuma ayh yg  jd temen dkehidupan nda sLnjutnya..
pngen de ngrasa gni muLu'..sng terooos sng snenggg..bgttt :D

mkasi cinta..ats mua haL terindah yg ayh kasi k bunda..nda sayang ayh.
5 tahun ni kt da sama2, smua dah kt Lewatin, nda brhrp kdepanna kita bih baek Lg dan bs jd kbanggaan bapak ibu kita.. :) bs ngbuat mereka bahagia..seneng ky apa yg kt rsain yah y!!

kita punya knangan 5 taon ni ndut.. domdom memem kura-kura keciL kuu mdh2 kaLian jg sneng..
kami akan merawat kaLiaan dg baikk..


Selasa, 17 November 2009

DOKKEB

SISTIM PENGUMPULAN DATA REKAM MEDIS

DOKUMENTASI PELAYANAN RAWAT JALAN & RAWAT INAP

 

PENGERTIAN REKAM MEDIS

  • Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
    • identitas, pemeriksaan,  pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
    • yang telah diberikan kepada pasien
    •  

Fungsi rekam medis

  • Administratif
  • Legal (hukum
  • Finansial
  • Riset
  • Edukasi
  • Dokumentasi

 

KEGUNAAN  REKAM MEDIS 1

Ø      Alat komunikasi antara dokter dengan tenaga kesehatan lain.

Ø      Dasar merencanakan pengobatan/perawatan 

Ø      Bukti tertulis tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan 

Ø      Bahan analisa, penelitian dan evaluasi kualitas pelayanan 

 

KEGUNAAN REKAM MEDIS 2

Ø      Melindungi kepentingan hukum 

Ø      Menyediakan data penelitian dan pendidikan

Ø      Dasar perhitungan biaya pelayanan

Ø      Sumber ingatan   sebagai bahan pertanggung jawabab dan laporan.

 

ISI REKAM MEDIS (Permenkes 269/2008}

Rawat jalan :

  1. identitas pasien,
  2. tanggal & waktu,
  3. anamnesis,
  4. diagnosis,
  5. rencana pelaksanaan,
  6. tindakan / pengobatan,
  7. pelayanan lain,
  8. odontogram
  9. persetujuan tindakan.

  

Rawat jalan :

  1. identitas pasien,
  2. tanggal & waktu,
  3. anamnesis,
  4. diagnosis,
  5. rencana pelaksanaan,
  6. tindakan / pengobatan,
  7. pelayanan lain,
  8. odontogram
  9. persetujuan tindakan.

  

Gawat darurat

  1. Identitas,
  2. Kondisi saat tiba
  3. Id pengantar
  4. Tanggal & waktu
  5. Anamnesis
  6. hasil pemeriksaan fisik penunjang medik
  7. diagnosis,
  8. tindakan / pengobatan
  9. Ringkasan kondisi seb keluar ugd
  10. Nama dan tanda tangan
  11. Sarana transport
  12. Pelayanan lain

 

Berkas Rekam Medis

  1. Kertas
    • Bahan kertas à disimpan minimal 5 tahun sejak pasien terakhir datang ke saryankes
    • Perlu pelindung berkas (folder)
    • Ukuran berkas standart (misalnya : A4)
    • Ditetapkan format baku
  2. Elektronik: Sistim harus menjamin
    • Kemudahan akses untuk pelayanan
    • kemanan dari akses yang tidak berhak,
    • Keamanann dari kerusakan sistim atau bencana
    • Autentifikasi

 

Macam-macam pelaporan

  • Mutu pelayanan RS secara umum
    • BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR
    • Kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap
    • Operasi dan tindakan
    • 10 besar penyakit
  • Laporan keluar RS
    • RL 1, 2, 3 & 6
    • Wabah
  • Laporan khusus / sesuai permintaan 

 

 

 

 

ALUR PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PELAPORAN DATA

  • Sumber data
  • pengumpulan data
  • pengolahan data (menghitung, merekap, mengentri)
  • verifikasi / analisis data
  • Pembuatan laporan
  • Penyampaian laporan

 

SISTEM PELAPORAN RUMAH SAKIT (SPRS)

  • RL1                 : Data Kegiatan Rumah Sakit
  • RL2a   : Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
  • RL2b   : Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
  • RL2a1 : Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap                        Survailans Terpadu Rumah Sakit
  • RL2b1 : Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan                       Survailans Terpadu Rumah Sakit
  • RL2c   : Data Status Imunisasi
  • RL3                : Data Dasar Rumah Sakit
  • RL4                 : Data Ketenagaan Rumah Sakit
  • RL5                 : Data Peralatan Medik Rumah Sakit dan Data                        Kegiatan Kesehatan Lingkungan
  • RL6                 : Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit       

 

RL1    : Data Kegiatan Rumah Sakit

  • RL 1.1 Pelayanan Rawat Inap
    • Data diambil dari Sensus Harian Rawat Inap
  • RL 1.2 Pengunjung Rumah Sakit :
    • Data diambil dari jumlah sensus harian rawat jalan

         Pengunjung Baru adalah pengunjung yang baru pertama kali datang yang diakses di RS

         Pengunjung Lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua dan seterusnya,

  • RL 1.3 Kunjungan Rawat Jalan
    • Data diambil dari jumlah sensus harian rawat jalan

         Kunjungan Baru adalah pasien yang pertama kali datang ke salah satu jenis pelayanan rawat jalan, pada tahun yang sedang berjalan.

         Kunjungan Lama adalah kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan baru, pada tahun yang berjalan.

 

RL1    : Data Kegiatan Rumah Sakit

  • RL 1.4 Kegiatan Kebidanan dan  Perinatologi
    • Data diambil dari register persalinan dan abortus + laporan tindakan imunisasi

 

  • RL1.14 Kegiatan Keluarga Berencana
    • Data diambil dari laporan keluarga berencana

 

RL 2a dan RL 2b

  • RL2a   : Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
    • Diambil dari sensus harian rawat inap

 

 

  • RL2b   : Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
    • Diambil dari sensus harian rawat jalan

 

 

Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap

  • RL2.1  : Pasien Umum
  • RL2.2  : Pasien Obstetri
  • RL2.3  : Bayi Baru Lahir/Lahir Mati

Diambil dari berkas rekam medis pasien

 

 

RL6 Data Infeksi Nosokomial

  • Data diambil dari pasien rawat inap dengan kasus

         ISK,

         ILO,

         Pneumonia,

         Sepsis,

         Dekubitus,

         Phlebitis,

         Lain-Lain (selain kasus yang disebutkan yang memiliki resiko infeksi nosokomial).

 

  • Pasien dengan kasus diatas harus diisi ada/tidak infeksi nosokomialnya di aplikasi Pelayanan/Rekam Medis.

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

  1. ---------, 2008. Pedoman Manajemen Informasi di Sarana Kesehatan, UI Press, Jakarta.
  2. Republik Indonesia. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Lembaran Negara RI tahun 1992 No. 100 dan tambahan Lembaran Negara RI No. 3495.
  3. Republik Indonesia. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Lembaran Negara RI tahun 2004 No. 116 dan tambahan Lembaran Negara RI No. 4431
  4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI  No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
  5. Sistem Informasi Rumah Sakit Di Indonesia (Sistem Pelaporan Rumah Sakit Revisi V), Dir Jen Yan Med, DepKes RI 2003.

 

 

Minggu, 15 November 2009

PEMERIKSAAN FISIK BUMIL

PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

Pemeriksaan fisik pada ibu dilakukan setelah dilakukannya anamnesa. Sebelum memulai pemeriksaan, perawat harus menjelaskan pada ibu dan kelurga apa yang akan dilakukan. Berikan mereka waktu untuk mengajukan pertanyaan sehingga mereka dapat memahami pentingnya pemeriksaan tersebut.
Pemeriksaan fisik berguna untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu dan janin serta perubahan yang terjadi pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan berikutnya.
Pada pemeriksaan pertama perlu ditentukan apakah ibu sedang hamil, dan bila hamil maka perlu ditentukan umur kehamilannya. Pada setiap pemeriksaan kehamilan dengan melihat dan meraba ditentukan apakah ibu sehat dan janin tumbuh dengan baik. Tinggi fundus uteri sesuai dengan perhitungan umur kehamilan dan pada umur kehamilan lebih lanjut ditentukan letak janin.
Banyak ibu merasa malu membuka bajunya dan memperlihatkan bagian tubuhnya, hal ini perlu diperhatikan oleh perawat untuk menjaga privasi pasien tutuplah bagian tubuhnya ibu dengan kain, sehingga hanya bagian tubuh yang diperiksa saja yang terbuka. Ibu hendaknya diperiksa dengan sentuhan yang hati-hati dengan sikap bersahabat sambil menjelaskan apa yang akan dilakukan dan alas an melakukannya.

1. ALAT DAN KOMPONEN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

A. PERALATAN PEMERIKSAAN
Alat yang dipakai bervariasi namun yang terpenting adalah bagaimana seorang perawat memanfaatkan mata, telinga, hidung dan tangannya untukk mengetahui hamper semua hal penting tentang ibu hamil yang diperiksanya. Peralatan hanyalah penunjang bila ada dapat membantu pemeriksaan bila tidak semua tersedia, pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan dengan baik dengan ketrampilan memanfaatkan inderanya dan mempunyai kemampuan untuk menilai serta menangkap hal-hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil. Peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan bersih dan siap pakai.
Adapun alat – alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ibu hamil diantaranya adalah: timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, tensi meter, stetoskop monokuler atau linec, meteran atau midlen, hamer reflek, jangka panggul serta peralatan untuk pemeriksaan laboratorium kehamilan yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin, protein urin, urin reduksi dll (bila diperlukan)

B. KOMPONEN PEMERIKSAAN FISIK PADA KUNJUNGAN ANTENATAL PERTAMA
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Tinggi Badan
b. Berat badan
c. Tanda – tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, suhu

2. Kepala dan leher
a. Edema diwajah
b. Ikterus pada mata
c. Mulut pucat
d. Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar thyroid

3. Tangan dan kaki
a. Edema di jari tangan
b. Kuku jari pucat
c. Varices vena
d. Reflek – reflek

4. Payudara
a. Ukuran simetris
b. Putting menonjol / masuk
c. Keluarnya kolostrom atau cairan lain
d. Retraksi
e. Massa
f. Nodul axilla

5. Abdomen
a. Luka bekas operasi
b. Tinggi fundus uteri (jika>12 minggu)
c. Letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala (jika>36 minggu)
d. Denyut jantung janin (jika>18 minggu)

6. Genetalia luar (externa)
a. varises
b. perdarahan
c. luka
d. cairan yang keluar
e. pengeluaran dari uretra dan skene
f. kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar

7. Genetalia dalam (interna)
a. servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau terbuka
b. vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
c. ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)
d. uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester petama.

2. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi beberapa langkah antara lain :

1. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
Pemeriksaan pandang dimulai semenjak bertemu dengan pasien. Perhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, scoliosis atau pincang dsb. Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia tampak nyaman dan gembira, apakah ibu tampak lemah

2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Timbanglah berat badan ibu pada setiap pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia timbangan, perhatikan apakah ibu bertambah berat badannya. Berat badan ibu hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Yang sebagian besar diperoleh terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kenaikan berat badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan. Jelaskan bahwa berat badan ibu naik secara normal yang menunjukkan janinnya tumbuh dengan baik bila kenaikan berat badan ibu kurang dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu maka ia perlu dirujuk.
Tinggi berat badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Bila tidak tersedia alat ukur tinggu badan maka bagian dari dinding dapat ditandai dengan ukuran centi meter. Pada ibu yang pendek perlu diperhatikan kemungkinan mempunyai panggul yang sempit sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan. Bila tinggu badan ibu kurang dari 145 atau tampak pendek dibandingkan dengan rata-rata ibu, maka persalinan perlu diwaspadai.

3. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali bila ada kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah ibu berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita pre eklamsia dan harus dirujuk ke dokter serta perlu diperiksa kehamilannya. Khususnya tekanan darahnya lebih sering (setiap minggu). Ibu dipantau secara ketat dan anjurkan ibu persalinannya direncanakan di rumah sakit.


4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar (auskultasi),periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan.
Pada saat melakukan pemeriksaan daerah dada dan perut, pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dilakukan secara berurutan dan bersamaan sehingga tidak adanya kesan membuka tutup baju pasien yang mengakibatkan rasa malu pasien.
Dibawah ini akan diuraikan pemeriksaan obstetric yaitu dengan melakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi terhadap ibu hamil dari kepala sampai kaki.
- Lihatlah wajah atau muka pasien
Adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah adalah pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat pada wajah periksalah konjungtiva dan kuku pucat menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan lebih lanjut. Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah atau tidak. Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih kuat selama kehamilan dan persalinan. Jelaskan pula bahwa tablet tambah darah mencegah kurang darah.
Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya bengkak pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaku dapat terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn dan atau wajah tanda preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan cincin atau gelang yang dipakainya. Mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila ditekan, maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan tekanan darahnya, serta direncanakan persalinannya dirumah sakit.
Selain memeriksa ada tidaknya pucat pada konjungtiva, lihatlah sclera mata adakah sclera kuning atau ikterik
- Lihatlah mulut pasien. Adakah tampak bibir pucat, bibir kering pecah-pecah adakah stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang tanggal, adakah gigi yang berlobang, caries gigi. Selain dilihat dicium adanya bau mulut yang menyengat.
- Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran kelenjar thyroid, pembengkakan saluran linfe
- Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama pemeriksaan payudara terhadap kemungkinan adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah apakah payudara simetris atau tidak, putting susu menonjol atau datar atau bahkan masuk. Putting susu yang datar atau masuk akan mengganggu proses menyusui nantinya. Apakah asinya sudah keluar atau belum. Lihatlah kebersihan areola mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.
- Lakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi pada perut ibu.
Tujuan pemeriksaan abdomen adalah untuk menentukan letak dan presentasi janin, turunnya bagian janin yang terbawah, tinggi fundus uteri dan denyut jantung janin.

Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, penting untuk dilakukan hal– hal sebagai berikut :

 Mintalah ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu
 bantulah ia untuk santai. Letakkan sebuah bantal dibawah kepala dan bahunya. Fleksikan tangan dan lutut. Jika ia gelisah bantulah ia untuk santai dengan memintanya menarik nafas panjang.
 cucilah tangan anda sebelum mulai memeriksa, keringkan dan usahakan agar tangan perawat cukup hangat.
Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang, memanjang, asimetris) adakah linea alba nigra, adakah striae gravidarum, adakah bekas luka operasi, adakah tampak gerakan janin, rasakan juga dengan pemeriksaan raba adanya pergerakan janin. Tentukan apakah pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilannya. Pertumbuhan janin dinilai dari tingginya fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan, maka semakin tinggi fundus uteri. Namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri akan turun kembali karena kepala telah turun atau masuk ke panggul. Pada kehamilan 12 minggu, tinggi fundus uteri biasanya sedikit diatas tulang panggul. Pada kehamilan 24 minggu fundus berada di pusat. Secara kasar dapat dipakai pegangan bahwa setiap bulannya fundus naik 2 jari tetapi perhitungan tersebut sering kurang tepat karena ukuran jari pemeriksa sangat bervariasi. Agar lebih tepat dianjurkan memakai ukuran tinggi fundus uteri dri simfisis pubis dalam sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:

Umur kehamilan Tinggi fundus uteri
20 minggu -/+20 cm
24 minggu -/+24 cm
28 minggu -/+28 cm
32 minggu -/+32 cm
36 minggu -/+34- 46 cm


Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan semakin membesar karena pertumbuhan janin. Pada kunjungan pertama, tingginya fundus dicocokkan dengan perhitungan umur kehamilan hanya dapat diperkirakan dari hari pertama haid (HPHT). Bila HPHT tidak diketahui maka umur kehamilan hanya dapat diperkirakan dari tingginya fundus uteri. Pada setiap kunjungan, tingginya fundus uteri perlu diperiksa untuk melihat pertumbuhan janin normal, terlalu kecil atau terlalu besar.

5. Pemeriksaan leopold I, untuk menentukan bagian janin yang berada dalam fundus uteri.
Petunjuk cara pemeriksaan :

Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kearah kepala pasien. Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti bentuk uterus. Lakukan palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan janin.
Tentukan bagian janin mana yang terletak di fundus.

Hasil: jika kepala janin yang nerada di fundus, maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di fundus,maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong.


6. Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.
Petunjuk pemeriksaan :

pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kepala pasien. Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan tekanan yang lembut tetapi cukup dalam untuk meraba dari kedua sisi. Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi ke sisi lain untuk menentukan pada sisi mana terletak pada sisi mana terletak punggung, lengan dan kaki.

Hasil : bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras pada beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian – bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi.

7. Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah. Petunjuk cara memeriksa:
dengan lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen pasien tepat diatas simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang berada disana. Bandingkan dengan hasil pemeriksaan Leopold.

bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka bagian terbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala yang berada diabagian terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila kepala tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah “engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang.





8. Pemeriksaan Leopold IV, untuk menentukan presentasi dan “engangement”.
Petunjuk dan cara memeriksa :
Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu. Kedua lutut ibu masih pada posisi fleksi. Letakkan kedua telapak tangan pada bagian bawah abdomen dan coba untuk menekan kearah pintu atas panggul

Hasil: pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III, menilai bagian janin terbawah yang berada didalam panggul dan menilai seberapa jauh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul.

9. Pemeriksaan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin menunjukkan kesehatan dan posisi janin terhadap ibu. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) sejak kehamilan 20 minggu. Jantung janin biasanya berdenyut 120-160 kali permenit. Tanyakan kepada ibu apakah janin sering bergerak, katakana pada ibu bahwa DJJ telah dapat didengar. Mintalah ibu segera bila janinnya berhenti bergerak. Bila sampai umur kehamilan 28 minggu denyut jantung janin tidak dapat didengar atau denyutnya lebih dari 160 atau kurang dari 120 kali permenit atau janinnya berkurang gerakannya atau tidak bergerak, maka ibu perlu segera dirujuk.

10. pemeriksaan punggung dibagian ginjal.
Tepuk punggung di bagian ginjal dengan bagian sisi tangan yang dikepalkan. Bila ibu merasa nyeri, mungkin terdapat gangguan pada ginjal atau salurannya.

11. Pemeriksaan genetalia
cucilah tangan, kemudian kenakan sarung tangan sebelum memeriksa vulva. Pada vulva terlihat adanya sedikit cairan jernih atau berwarna putih yang tidak berbau. Pada kehamilan normal, tak ada rasa gatal, luka atau perdarahan. Rabalah kulit didaerah selangkangan, pada keadaan normal tidak teraba adanya benjolan kelenjar. Setelah selesai cucilah tangan dengan sarung tangan yang masih terpasang, kemudian lepaskan sarung tangan dan sekali lagi cucilah tangan dengan sabun.

12. Distansia tuberan
yaitu ukuran melintang dari pintu bawah panggul atau jarak antara tuber iskhiadikum kanan dan kiri dengan ukuran normal 10,5-11cm

13. Konjugata eksterna (Boudeloge)
yaitu jarak antar tepi atas simfisis dan prosesus spinosus lumbal V, dengan ukuran normal sekitar 18-20 cm. bila diameter bouldelogue kurang dari 16 cm, kemungkinan besar terdapat kesempitan panggul.

14. Pemeriksaan panggul
pada ibu hamil terutama primigravida perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan. Ada empat cara melakukan pemeriksaan panggul yaitu dengan pemeriksaan pangdang (inspeksi) dilihat apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul, misalnya pasien sangat pendek, bejalan pincang, terdapat kelainan seperti kifosis atau lordosis, belah ketupat michaelis tidah simetris. Dengan pemeriksaan raba, pasien dapat diduga mempunyai kelainan atau kesempitan panggul bial pada pemeriksaan raba pasien didapatkan: primigravida pada kehmilan aterm terdapat kelainan letak. Perasat Osborn positif fengan melakukan pengukuran ukuran-ukuran panggul luar.
Alat untuk menukur luar panggul yang paling sering digunakan adalah jangka panggul dari martin. Ukuran – ukuran panggul yang sering digunakan untuk menilai keadaan panggul adalah:
a. Distansia spinarum
Yaitu jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, dengan ukuran normal 23-26 cm

b. Distansia kristarum
Yaitu jarak antara Krista iliaka terjauh kanan dan kiri dengan ukuran sekitar 26-29 cm. bila selisih antara distansi kristarum dan distansia spinarum kurang dari 16 cm, kemungkinan besar adanya kesempitan panggul.

15. Pemeriksaan ektremitas bawah
memeriksa adanya oedema yang paling mudah dilakukan didaerah pretibia dan mata kaki dengan cara menekan jari beberapa detik. Apabila terjadi cekung yang tidak lekas pulih kembali berarti oedem positif. Oedem positif pada tungkai kaki dapat menendakan adanya pre eklampsia. Daerah lain yang dapat diperiksa adalah kelopak mata. Namun apabila kelopak mata sudah oedem biasanya keadaan pre eklamsi sudah lebih berat.

16. Pemeriksaan reflek lutut (patella)
mintalah ibu duduk dengan tungkainya tergantung bebas dan jelaskan apa yang akan dilakukan. Rabalah tendon dibawah lutut/ patella. Dengan menggunakan hammer ketuklan rendon pada lutut bagian depan. Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila reflek lutut negative kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1. bila gerakannya berlebihan dan capat maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklamsi.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 1992, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 1998, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil (Antematal), Modul Diklat Jarak Jauh, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 1999, Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan Dasar, Jakarta

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2, Jakarta

Sabtu, 14 November 2009

kekhiLafan yg ingin sirna

tersadar dr lamunan dan tidur panjang yg sia-sia.

seLama ini kita saLah.. aku..
muLai saat ini..insyALLah..kita akan berubah.. mungkin ini jaLannya.

jaLan baik yg ditunjukkan oLeh Nya.

AlhamduLiLLah.terimakasih y Rabb..
ampuni semua dosa-dosa yg tLah kami perbuat..

Y rabb..
aku sangat menyayangi beLiau..ibu dan mauLan ku..
tak kan henti2nya memohon kepada Mu y Rabb..
tempatkan seorang yg sangat muLia dan berjasa serta beLiau jua yg tLah menjadikan aku seperti ini,,tempatkan beLiau di sisi Mu y Rabb..ditempat terindah Mu..

aamin..semoga Engkau mengabuLkan doa-doa ku..

nadya minta maaf sebesar-besarnya pak sLama ini tLah sia-sia..
mgkn sangat mmbuat kecewa smua apLg bapak ibu..maafin anakmu yg beLum bisa membalas semua nya pak..

bapak.. I mizz u..
bahagia y disana..tenang..damai..yg sangat ku inginkan..tersenyumLah pak untukku kami..

nadya sayang bapak ibu..nadya akan usaha pak..bu..

mudahkan aku dstiap jaLan ku y rabb..Aamin..

Selasa, 03 November 2009

untuk mu yg terbaik..






Aku dg kesendirian ku yg sbnrnya ramai oLeh orang2 yg jg menyayangiku dan peduLi dg ku..dan segala rutinitas ku yg sangat padat dan yg merasa jauh dr seseorang yg sbnrna sangat ku sayangi krn suatu haL aku sgt kecewa..bnr2 kecewa krn beliau meski ku tau haL ini bodoh ku rasa..namun ku coba untuk menyembunyikannya krn di dalam lubuk hati yg terdalam ini ada keinginan untuk membahagiakan beliau..yg ku cintai..

aku yg br saja menjadi seorang yatim pd 9 Juni yg LaLu..
sangat kusesaLi beLum bisa membuat bapakku tersenyum bangga dan melihat serta merasakan kesuksesan anaknya nanti (aamin..)
di kota keciL itu aku tumbuh dan berkembang dg kenakaLan2 keciL ku..di saat ku sadar bahwa aku mengecewakan mereka..

saat ini..
jogja dg keramaian, cinta dan asa yg ingin ku dapatkn..
setiap hari dipenuhi rutinitas yg sangat padat menjadi calon bidan yg InsyAllah LuLus pd th 2011. aku yakin bisa. aku harus membuat bapak ku tersenyum di sana.. ibu ku..aku ingin membuatnya bangga dan tersenyum oLeh ku.dan kita..
aku berjanji..

dengan semua penat yg terisi sejuta asa demi mereka dan km yg slalu ada untukku sejak kita bsama aku mrsakn haL yg beda dr mu.. mauLan saputra yg ku sayang.. nama yg juga slalu terukir jauh di lubuk hati ini sejak ku mengenaLnya lebih dalam. orang yg ada untuk ku berbagi cerita.canda.tertawa bahkan menangis pun kami pernah merasakan nya bersama. kebahagiaan itu slalu hadir..wlau dtemani sedikit perih oLeh nya.yg akan segera luntur oleh cinta kami.. maulanadya.. pengorbanan mu untukku yg tak kan ku Lupakan.. aku menyayangi kaLian..

semua haL terindah..terbaik yg tLah ku dapatkan dr seorang bapak yg sgt gigih..ibu yg tdk pernah mengeLuh, dan my souL yg gxpnah capek..sLaLu ada nmenin aku..saat ku jatuh berdiri tegak Lg..dan saat ku pun mngecewakannya.pngorbanan kaLian ituu..

semuaaa mereka berikan untuk ku..ku janji akan mmbuat kaLian bahagia.. aAmin..
I promise.. mizz u aLL.. everything that you aLL given fo me are the best..

trimakasih dear..
kita tunjukin kt bs buat orgtua kita bahagia yah..temen2..dan bs ngbantu semua..

Minggu, 01 November 2009

temen2 kuu menggiLa..


nunggu dosen yg tak kunjung datang dan tertawa2..ntah apa yg dtertawakan..

marii menggiLa....sambiL tertawa bersama aku piranha..

dyah sang paus..

apha anak paus..

seisa si bawaL..

eva si teri.. umy si cumi-cumi..

dan teman2 Lain sbagai terumbu karang dan rumput Laut.. hhahahaA.. bu asmaar cepatLah masuuk..aku sudah tak tahan!!

in memoriam June 9th '09


Masih berasa mimpi ayahanda ku tercinta ( Drs. ZainaL Abidin, M.Si ) meninggalkan kami semua pada Selasa, 9 Juni 2009 pukul kurang Lebih 09.00 WIB di Kota Metro, Lampung..

yg bisa aku Lakuin skrg cm berdoa kpd Allah agar semua amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT
dan dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka..smoga Doa-doa baik ku ini dikabuLkan oLeh ALLah SWT.

Blm smpet nadya bwt bapak bahagia mgkn di dunia ni..
tapi nadya bakal usaha dan berjuang sama seperti semua yg udah bpk perjuangkan dan korbankan tanpa kenal lelah ke keluarga kita apalgi bwt nadya hingga detik2 terakhir di akhir hayat beLiau Lakukan dg ikhLas demi kami!!nadya dan ibu..terimakasih pak..
terimakasih atas smua haL terbaik yg teLah aku daptkan dr seorang ayah sepertimu sejak aku dilahirkan pd 9 Februari 1990 saat itu ku tau suLit bagi bapak yg berada di tanah rantauan nya (yogyakarta) dan sedang menjaLani pendidikan sarjana Matematik di IKIP Yogyakarta yg sudah menjadi seorang istri sekaligus ayah bagi ku..kemudian LuLus menjadi seorang sarjana ketika aku msih balita di jogja.
suLit ku rasa..perjuangan beliau..sosok yg sangat muLia bagi kami semua..
sampai tiba saatnya ibu kandung beLiau yg kini jg tLah aLmarhum meminta agar kami semua pindah ke dekat beiau yaitu di prop. Lampung. benar-benar dr nol aku mengetahuinya pd saat itu. semua pekerjaan di jogja ditinggalkan oleh beliau.

demi seorang ibu yg tLah Lama jarang dijumpainya..sejak beLiau mengenyam pendidikan di jogja stLh LuLUs SMA d bandarlampung. ayah ku pun seorang yatim sejak ayah beliau dipanggiL Yang Maha Kuasa saat berada di asrama haji Jakarta yg br saja akan melaksanakan ibadah haji Nya. sekarang aku merasakannya.. kuatkan aku ya Rabb..

Pengorbanan yg sungguh muLia dg sekuat itu dg kerja keras beliau yg tak pnah Letih yg didampingi oleh sosok ibu yg tak pernah-pernah nya mengeluh..ku merasakan sekaLi hingga aku bisa menjalani pendidikan yg cukup sejak aku disekolahkan di bangku Taman Kanak-kanak, SD Muhammadiyah 1 Metro yg sangat berkesan untukku dan hidupkuu, SMP Negeri 1 Metro, lalu SMA Negeri 3 Bandrlampung, hingga sekarang sampai akhir hayat beliau aku diizinkan untuk mengenyam pendidikan Ahli Madya Kebidanan di Poltekkes Depkes Yogyakarta.

aku menyesaL,, apa yg sudah kulakukan selama hampir 20 tahun ini untuk beliau??

semua..begitu ikhLas beLiau jalani..
hingga aku tidak merasa kekurangan suatu apapun dr kedua orangtuakuu..
hanya ucapan terimakasih setulus hati dan sedalam2nya nadya sampaikan kpd ayahanda kuu tercinta Drs. Zainal Abidin, M.Si. (Alm.)
maaf sebesar-besarnya dari hati kuu yg pLg daLam atas semua kekhiLafan anakmu selama hidup di dunia ini..
mudah2n bpk bahagia dan tenang di alam sana..dan ditempatkan di sisi Allah SWT..
dijauhkan dr segala siksa Nya..tersenyumLah untukku yg mungkin q rasa tak pantas menjadi anak muu karena di lubuk hati kuu yg terdalam msih ada keinginan yg sLaLu ingin membahagiakan Orangtua ku dan orang-disekitar kuu..
AAaamin..

Nadya dan Ibu ikhLas y Allah atas semua aturan2 yg teLah Engkau gariskan kpd kami..
kuatkan kami y rabb..!!
Jadikan aku anak yg shalihah yg dpt membahagiakan kedua orangtua ku meskipun ayh ku tLah berada di tempat terindahNya, dan dpt membahagiakan semua keluarga serta orang-orang disekitar ku

aamin..

Mudah-mudahan semua keinginan ku ini dikabuLkan..kuu ingin melihat bapak dan ibu kuu TERSENYUM kepada kuu..

Lanjutkan perjuangan naD!!!!!!!

BERUSAHA!!!!!!!!! BERDO'A!!!!!!!!!!!! BERHASIL!!!!!!!!!!

I mizz u aLL..pak..bu..yah.. :)

ekstensi ceria di semua suasana.. :)




ank2 keLas sukka bgtt potopoto.. suasana apapun..kLo ngmpuL pasti..uddaah..beraksi.

APN 58 LANGKAH

APN 58 LANGKAH..


I MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA II
1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua.(Dor-ran, tek-nus, Per-joL, VuL-ka)

II MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan essensial u/ menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan BBL. u/asfiksi>>tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dg jarak 60 cm dr tubuh bayi (menggelar kain diatas perut ibu dan tmpat resusitasi serta ganjal bahu bayi, menyiapkan oksitosin 10 IU dan dispossible shringe pd partus set.

3. Memakai celemek plastik.

4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yg dipakai, mencuci tangan dgn sabun & air mengalir kemudian keringkan tangan dg tissue atau handuk pribadi yg bersih dan kering.

5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.

6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan DTT dan steril, isi dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set. (pastikan tidak trjadi kontaminasi pd alat suntik).


III MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dg hati-hati dr depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa yg dibasahi dengan air DTT.

8. Melakukan periksa dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan

10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai/saat relaksasi – pastikan DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit).(mengambil tindakan yg sesuai jk DJJ abnormal, dokumentasi hasil PD, DJJ, dan semua hasil penilaian pd partograf

IV MENYIAPKAN IBU DAN KEL. U/ MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN
11. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, dan bantu ibu dalam menemukan posisi nyaman dan sesuai keinginannya. (tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (pedoman pnatalaksanaan fase aktif), dokumentasi semua temuan yg ada, jelaskan pd keluarga ttg bgaimana peran mereka u/ mendukung dan mberi smangat ibu untuk meneran).

12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk/posisi lain dan pastikan ia merasa nyaman).

13. Melakukan bimbingan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.

14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu

17. Buka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan

18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

Lahirnya kepala
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, lindungi perineum dg satu tangan yg dilapisi kain bersih dn kering. tangan yg lain menahan kepala bayi u/ menahan posisi defleksi dan membantu lahirya kepala. Anjurkan ibu u/ meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.

20. Memeriksa kemunkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yg sesuai jk hal tsb terjadi, dan segera lanjutkn proses kelahiran bayi. (jk talpus melilit leher secara longgar lepaskan lewat bag. atas kepala bayi, jk melilit secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di antara 2 klem tsb.)

21. Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.

lahirnya bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

lahirnya badan dan tungkai
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.

24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan atas menelusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua mata kaki janin)

VII. PENANGANAN BBL
25. Melakukan penilaian selintas :
a. Apakah bayi menangiS kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
(JIKA bayi tdk menangis, tdk bernapas/megap2, lakukan lgkah resusitasi (lanjt k lgkah resusitasi pd asfiksia BBL)

26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di atas perut ibu.

27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).

28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).

30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. ikat tapus dg benang DTT/steril pd satu sisi keudian melngkarkn kmbali benang tsb dan mengikatnya dg simpul kunci pd sisi lainnya, lepaskan klem dan masukkan dlm wadah yg tlh disediakan.

32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi ( letakkan bayi tengkurap di dada ibu. luruskn bahu bayi, usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dg posisi lbh rendah dr puting payudara ibu.

33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi.

VIII. PENATALAKSANAAN MANAJEMEN AKTIF KALA III
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva

35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskranial (u/mncegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur. ( jika uterus td segera berkontraksi, mita suami/keluarga/ibu u/stimulasi puting susu ibu.)

mengeluarkan plasenta..
37. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)....jika talpus +panjang mk pindhkn klem 5-10 cm dr vulva, dan lahirkn. jika plasenta tdk lpas stlh 15 mnit mnegangkn talpus..beri dosis ulang oksi 10 IU IM, lakukan kateterisasi(aseptik)jk kndung kemih penuh, minta keluarga u/ mnyiapkan rujukan, ulangi penegangan talpus 15 menit brkutnya, jk plasnta tdk lhir dlm 30' stlh bayi lahir/bila tjd perdarahan, segera lakukan plasenta manual ( jk fasilitas rujukan tdk tersedia/sgt jauh)

38. Saat plasenta tampak pada introitus vaginae, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang dan putar plasenta dengan kedua tangan hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkn dan tmpatkn plasenta di tempat yg tlh disediakn. (jika selaput ketuban ada yg robek, pakai sarung tanagn DTT/steril u/eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari2 tangan/klem DTT/steril u/mengeluarkan bag. selaput yg tertinggal.

Rangsangan taktiL (massase) Uterus
39. Segera setelah plasenta&selaput ketuban lahir, melakukan masase pada fundus uteri dan lakukan massase fundus uteri secara sirkuler dengan lembut hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras) lakukan tindakan yg diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15''

IX. MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap dan utuh, dan masukan kedalam kantong plastik/tempat khusus yang tersedia.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. bila ada robekan yg menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.

X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCAPERSALINAN
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.

43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. (sebagian besar IMD berhasil 30-60 menit. menyusu pertama biasanya sekitar 10-15 menit. bayi ckp menyusu dr 1 payudara, biarkn bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu

44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri anterolateral.

45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral.(letakkan bayi dlm jangkauan ibu agar sewaktu2 bisa disusukan, letakkan kembali bayi di dada ibu bila blm berhasil menyusu 1 jam pertama dan biarkan smpai berhasil menyusu.

evaluasi
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam. (jika uterus tdk berkontrasi dg baik, lakukan asuhan penatalaksanaan atonia uteri)

47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.

48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan. (periksa suhu ibu sekali tiap jam selama 2 jam pertama pascapersalinan)

50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 x/menit)serta suhu tubuh normal (36,5-37,5).

kebersihan dan keamanan
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.

52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering.

54. Memastikan ibu merasa nyaman.bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga u/ memberi ibu minuman dan makanan yg diinginkannya

55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

Dokumentasi
58. Melengkapi partograf. (hal. depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan kala IV

sumber : checklist penuntun belajar persalinan normal semester 3 tahun 2009 jur. kebidanan poLtekkes depkes Yogyakarta