Minggu, 01 November 2009

temen2 kuu menggiLa..


nunggu dosen yg tak kunjung datang dan tertawa2..ntah apa yg dtertawakan..

marii menggiLa....sambiL tertawa bersama aku piranha..

dyah sang paus..

apha anak paus..

seisa si bawaL..

eva si teri.. umy si cumi-cumi..

dan teman2 Lain sbagai terumbu karang dan rumput Laut.. hhahahaA.. bu asmaar cepatLah masuuk..aku sudah tak tahan!!

in memoriam June 9th '09


Masih berasa mimpi ayahanda ku tercinta ( Drs. ZainaL Abidin, M.Si ) meninggalkan kami semua pada Selasa, 9 Juni 2009 pukul kurang Lebih 09.00 WIB di Kota Metro, Lampung..

yg bisa aku Lakuin skrg cm berdoa kpd Allah agar semua amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT
dan dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka..smoga Doa-doa baik ku ini dikabuLkan oLeh ALLah SWT.

Blm smpet nadya bwt bapak bahagia mgkn di dunia ni..
tapi nadya bakal usaha dan berjuang sama seperti semua yg udah bpk perjuangkan dan korbankan tanpa kenal lelah ke keluarga kita apalgi bwt nadya hingga detik2 terakhir di akhir hayat beLiau Lakukan dg ikhLas demi kami!!nadya dan ibu..terimakasih pak..
terimakasih atas smua haL terbaik yg teLah aku daptkan dr seorang ayah sepertimu sejak aku dilahirkan pd 9 Februari 1990 saat itu ku tau suLit bagi bapak yg berada di tanah rantauan nya (yogyakarta) dan sedang menjaLani pendidikan sarjana Matematik di IKIP Yogyakarta yg sudah menjadi seorang istri sekaligus ayah bagi ku..kemudian LuLus menjadi seorang sarjana ketika aku msih balita di jogja.
suLit ku rasa..perjuangan beliau..sosok yg sangat muLia bagi kami semua..
sampai tiba saatnya ibu kandung beLiau yg kini jg tLah aLmarhum meminta agar kami semua pindah ke dekat beiau yaitu di prop. Lampung. benar-benar dr nol aku mengetahuinya pd saat itu. semua pekerjaan di jogja ditinggalkan oleh beliau.

demi seorang ibu yg tLah Lama jarang dijumpainya..sejak beLiau mengenyam pendidikan di jogja stLh LuLUs SMA d bandarlampung. ayah ku pun seorang yatim sejak ayah beliau dipanggiL Yang Maha Kuasa saat berada di asrama haji Jakarta yg br saja akan melaksanakan ibadah haji Nya. sekarang aku merasakannya.. kuatkan aku ya Rabb..

Pengorbanan yg sungguh muLia dg sekuat itu dg kerja keras beliau yg tak pnah Letih yg didampingi oleh sosok ibu yg tak pernah-pernah nya mengeluh..ku merasakan sekaLi hingga aku bisa menjalani pendidikan yg cukup sejak aku disekolahkan di bangku Taman Kanak-kanak, SD Muhammadiyah 1 Metro yg sangat berkesan untukku dan hidupkuu, SMP Negeri 1 Metro, lalu SMA Negeri 3 Bandrlampung, hingga sekarang sampai akhir hayat beliau aku diizinkan untuk mengenyam pendidikan Ahli Madya Kebidanan di Poltekkes Depkes Yogyakarta.

aku menyesaL,, apa yg sudah kulakukan selama hampir 20 tahun ini untuk beliau??

semua..begitu ikhLas beLiau jalani..
hingga aku tidak merasa kekurangan suatu apapun dr kedua orangtuakuu..
hanya ucapan terimakasih setulus hati dan sedalam2nya nadya sampaikan kpd ayahanda kuu tercinta Drs. Zainal Abidin, M.Si. (Alm.)
maaf sebesar-besarnya dari hati kuu yg pLg daLam atas semua kekhiLafan anakmu selama hidup di dunia ini..
mudah2n bpk bahagia dan tenang di alam sana..dan ditempatkan di sisi Allah SWT..
dijauhkan dr segala siksa Nya..tersenyumLah untukku yg mungkin q rasa tak pantas menjadi anak muu karena di lubuk hati kuu yg terdalam msih ada keinginan yg sLaLu ingin membahagiakan Orangtua ku dan orang-disekitar kuu..
AAaamin..

Nadya dan Ibu ikhLas y Allah atas semua aturan2 yg teLah Engkau gariskan kpd kami..
kuatkan kami y rabb..!!
Jadikan aku anak yg shalihah yg dpt membahagiakan kedua orangtua ku meskipun ayh ku tLah berada di tempat terindahNya, dan dpt membahagiakan semua keluarga serta orang-orang disekitar ku

aamin..

Mudah-mudahan semua keinginan ku ini dikabuLkan..kuu ingin melihat bapak dan ibu kuu TERSENYUM kepada kuu..

Lanjutkan perjuangan naD!!!!!!!

BERUSAHA!!!!!!!!! BERDO'A!!!!!!!!!!!! BERHASIL!!!!!!!!!!

I mizz u aLL..pak..bu..yah.. :)

ekstensi ceria di semua suasana.. :)




ank2 keLas sukka bgtt potopoto.. suasana apapun..kLo ngmpuL pasti..uddaah..beraksi.

APN 58 LANGKAH

APN 58 LANGKAH..


I MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA II
1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua.(Dor-ran, tek-nus, Per-joL, VuL-ka)

II MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan essensial u/ menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan BBL. u/asfiksi>>tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dg jarak 60 cm dr tubuh bayi (menggelar kain diatas perut ibu dan tmpat resusitasi serta ganjal bahu bayi, menyiapkan oksitosin 10 IU dan dispossible shringe pd partus set.

3. Memakai celemek plastik.

4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yg dipakai, mencuci tangan dgn sabun & air mengalir kemudian keringkan tangan dg tissue atau handuk pribadi yg bersih dan kering.

5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.

6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan DTT dan steril, isi dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set. (pastikan tidak trjadi kontaminasi pd alat suntik).


III MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dg hati-hati dr depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa yg dibasahi dengan air DTT.

8. Melakukan periksa dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.

9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan

10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai/saat relaksasi – pastikan DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit).(mengambil tindakan yg sesuai jk DJJ abnormal, dokumentasi hasil PD, DJJ, dan semua hasil penilaian pd partograf

IV MENYIAPKAN IBU DAN KEL. U/ MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN
11. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, dan bantu ibu dalam menemukan posisi nyaman dan sesuai keinginannya. (tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (pedoman pnatalaksanaan fase aktif), dokumentasi semua temuan yg ada, jelaskan pd keluarga ttg bgaimana peran mereka u/ mendukung dan mberi smangat ibu untuk meneran).

12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk/posisi lain dan pastikan ia merasa nyaman).

13. Melakukan bimbingan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.

14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu

17. Buka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan

18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

Lahirnya kepala
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, lindungi perineum dg satu tangan yg dilapisi kain bersih dn kering. tangan yg lain menahan kepala bayi u/ menahan posisi defleksi dan membantu lahirya kepala. Anjurkan ibu u/ meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.

20. Memeriksa kemunkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yg sesuai jk hal tsb terjadi, dan segera lanjutkn proses kelahiran bayi. (jk talpus melilit leher secara longgar lepaskan lewat bag. atas kepala bayi, jk melilit secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di antara 2 klem tsb.)

21. Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.

lahirnya bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

lahirnya badan dan tungkai
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.

24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan atas menelusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua mata kaki janin)

VII. PENANGANAN BBL
25. Melakukan penilaian selintas :
a. Apakah bayi menangiS kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
(JIKA bayi tdk menangis, tdk bernapas/megap2, lakukan lgkah resusitasi (lanjt k lgkah resusitasi pd asfiksia BBL)

26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di atas perut ibu.

27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).

28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).

30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. ikat tapus dg benang DTT/steril pd satu sisi keudian melngkarkn kmbali benang tsb dan mengikatnya dg simpul kunci pd sisi lainnya, lepaskan klem dan masukkan dlm wadah yg tlh disediakan.

32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi ( letakkan bayi tengkurap di dada ibu. luruskn bahu bayi, usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dg posisi lbh rendah dr puting payudara ibu.

33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi.

VIII. PENATALAKSANAAN MANAJEMEN AKTIF KALA III
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva

35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskranial (u/mncegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur. ( jika uterus td segera berkontraksi, mita suami/keluarga/ibu u/stimulasi puting susu ibu.)

mengeluarkan plasenta..
37. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)....jika talpus +panjang mk pindhkn klem 5-10 cm dr vulva, dan lahirkn. jika plasenta tdk lpas stlh 15 mnit mnegangkn talpus..beri dosis ulang oksi 10 IU IM, lakukan kateterisasi(aseptik)jk kndung kemih penuh, minta keluarga u/ mnyiapkan rujukan, ulangi penegangan talpus 15 menit brkutnya, jk plasnta tdk lhir dlm 30' stlh bayi lahir/bila tjd perdarahan, segera lakukan plasenta manual ( jk fasilitas rujukan tdk tersedia/sgt jauh)

38. Saat plasenta tampak pada introitus vaginae, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang dan putar plasenta dengan kedua tangan hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkn dan tmpatkn plasenta di tempat yg tlh disediakn. (jika selaput ketuban ada yg robek, pakai sarung tanagn DTT/steril u/eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari2 tangan/klem DTT/steril u/mengeluarkan bag. selaput yg tertinggal.

Rangsangan taktiL (massase) Uterus
39. Segera setelah plasenta&selaput ketuban lahir, melakukan masase pada fundus uteri dan lakukan massase fundus uteri secara sirkuler dengan lembut hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras) lakukan tindakan yg diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15''

IX. MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap dan utuh, dan masukan kedalam kantong plastik/tempat khusus yang tersedia.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. bila ada robekan yg menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.

X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCAPERSALINAN
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.

43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. (sebagian besar IMD berhasil 30-60 menit. menyusu pertama biasanya sekitar 10-15 menit. bayi ckp menyusu dr 1 payudara, biarkn bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu

44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri anterolateral.

45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral.(letakkan bayi dlm jangkauan ibu agar sewaktu2 bisa disusukan, letakkan kembali bayi di dada ibu bila blm berhasil menyusu 1 jam pertama dan biarkan smpai berhasil menyusu.

evaluasi
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam. (jika uterus tdk berkontrasi dg baik, lakukan asuhan penatalaksanaan atonia uteri)

47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.

48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan. (periksa suhu ibu sekali tiap jam selama 2 jam pertama pascapersalinan)

50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 x/menit)serta suhu tubuh normal (36,5-37,5).

kebersihan dan keamanan
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.

52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering.

54. Memastikan ibu merasa nyaman.bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan keluarga u/ memberi ibu minuman dan makanan yg diinginkannya

55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

Dokumentasi
58. Melengkapi partograf. (hal. depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan kala IV

sumber : checklist penuntun belajar persalinan normal semester 3 tahun 2009 jur. kebidanan poLtekkes depkes Yogyakarta

Let's change

satu dua tiga.. :(
ada apa dengan cuaca akhir2 ini?? tak bsahabat .. panass na krasa beda.

apLagi kLuar di siang boLong gini keliling kota jogja yg sgt padat pnduduk dan kendaraan brmotor..
skrg aja kringet ngucur sgede2 jagung dLm sebuah asrama kebidanan yg letaknya di mangkuyudan ini!!

gLobaL warming tenan..saatna manusia merubah gaya hidupna dan usahakan lebih sayang trhdp tanaman..terutama pepohonan.. ayo kita berubah bersama!!